Rangkuman Materi Pembelajaran Kelas 4 Tema 6 Subtema 1 Pembelajaran 1 Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA

. Berikut ini ialah Rangkuman Materi Pembelajaran Kelas 4 Tema 6 Subtema 1 Pembelajaran 1 Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA sebagai perhiasan bahan didik pada bahan buku siswa kurikulum 2013 untuk Kelas 4 Tema 6 Subtema 1 Pembelajaran 1 Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA. 

Rangkuman Materi Pembelajaran Kelas 4 Tema 6 Subtema 1 Pembelajaran 1 Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia

Pengertian puisi

Puisi yaitu bentuk karya sastra yang terikat oleh irama, rima dan penyusun bait dan baris yang bahasanya tampakindah dan sarat makna. Puisi merupakan bentuk verbal diri yang menggambarkan kerisauan, imajinasi, kritik, aliran, pengalaman, kesenangan ataupun usulan sesorang.

 

Pengertian Puisi Menurut Para Ahli

  • Menurut H.B Jassin Puisi adalah sebuah karya sastra yang diucapkan dengan sebuah perasaan yang di dalamnya mengandung sebuah fikiran-anggapan dan sebuah balasan-balasan. 
  • Menurut Sumardi Puisi ialah karya sastra dengan bahasa dipadatkan, dipersingkat dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan kata-kata berarti kiasan (imajinatif). 
  • Menurut James Reevas Puisi ialah istilah bahasa yang sarat dan kaya akan daya pikat. 
  • Menurut Herman Waluyo Puisi yakni suatu karya sastra yang mengungkapkan asumsi dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan memokuskan semua kekuatan bahasa dalam sebuah struktur fisik dan struktur batinnya.

Ciri-Ciri Puisi

  1. Puisi memiliki rima atau sajak yang teratur
  2. Puisi memiliki arti konotatif
  3. Puisi bersifat simetris.
  4. Puisi juga lebih memakai sajak syair, atau teladan pantun. (puisi usang)
  5. Puisi berisikan kesatuan sintaksis (gatra)
  6. Bahasa yang dipakai puisi lebih padat ketimbang prosa dan drama.

Unsur-komponen Puisi

Unsur Puisi terdiri dari struktur batin dan struktur fisik.

1. Struktur Fisik Puisi

Struktur fisik puisi ialah  unsur puisi yang mampu dilihat dan diamati secara pribadi dengan mata. Struktur ini terdiri dari diksi, citraan/imaji, majas, kata aktual, tipografi dan rima.

  • Diksi adalah penyeleksian kata oleh seorang penyair untuk mendapatkan imbas yang sesuai dengan keinginannnya. Pemilihan diksi pada puisi sungguh besar lengan berkuasa dengan makna yang ingin disampaikan penyair.
  • Tipografi Adalah bentuk format sebuah puisi, mirip pengaturan baris, batas tepi kertas kanan, kiri, atas, bawah, jenis huruf yang dipakai. Unsur ini berpengaruh pada pemaknaan dari isi puisi itu sendiri.
  • Majas yaitu pemakaian bahasa dengan cara melukiskan sesuatu dengan konotasi khusus sehingga arti suatu kata bisa mempunyai banyak makna.
  • Kata Konkret yakni susunan kata yang memungkinkan terjadinya imaji. Kata nyata mirip permata senja menggambarkan pantai, atau kawasan yang tepat dengan datangnya senja.
  • Imaji atau Citraan adalah pemberi gambaran terhadap para pendengar/pembaca semoga seakan-akan mampu menyaksikan, mendengar, merasakan atau mengalami hal-hal yang terkandung dalam puisi. Citraan mempunyai 6 macam, diantaranya citraan pandangan, telinga, penciuman, perasaan, perabaan dan pergerakan.
  • Rima atau Irama Adalah persamaan bunyi dalam penyampaian puisi dari permulaan hingga akhir puisi. Beberapa bentuk rima di antaranya: (1) Onomatope: Tiruan suara, contohnya prank yang mengungkapkan sesuatu yang pecah. (2) Bentuk intern teladan bunyi, yakni aliterasi, asonansi, persamaan final, persamaan permulaan, sajak berselang, sajak berparuh, sajak sarat , repetisi, dan sebagainya. (3) Pengulangan kata, yakni penentuan tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemah suatu bunyi.

2. Struktur Batin Puisi

Struktur batin puisi adlaah unsur pembangunan puisi berbentukmakna yang tidak tampakoleh mata. Contohnya yakni tema, nada, situasi, perasaan dan amanat/tujuan.

 

  • Tema/ Makna yaitu bagian ini berupa makna yang tersirat yang ingin disampikan penulis terhadap pembaca/ pendengar.
  • Nada yakni sikap penyair kepada audience-nya, yang berkaitan dengan makna dan rasa. Dari nada yang terdengar, audience dapat menyimpulkan perilaku penulis sedang mendikte, menggurui, menatap rendah, atau perilaku yang lain.
  • Amanat yaitu pesan yang ingin disampaikan penulis pada para audience-nya.
  • Perasaan yakni sesuatu hal yang dilatari oleh latar belakang penyair, misalnya agama, pendidikan, kelas sosial, jenis kelamin, pengalaman sosial, dsb.

 

Jenis-jenis Puisi

1. Puisi Lama

Puisi lama yaitu puisi yang dihasilkan sebelum kurun ke-20. Puisi jenis ini terbagi kedalam beberapa macam pula, diantaranya yakni pantun, talibun, pantun berkait (seloka), pantun kilat (karmina), gurindam, syair, mantra dan lain sebagainya

  • Pantun adalah puisi yang berisikan empat larik dengan rima final ab-ab. Pantun dapat dibedakan menurut jenisnya, mirip pantun lucu, pantun a

    nak, dan sebagainya.

  • Mantra yakni ucapan-ucapan yang dipercaya dapat mendatangkan kekuatan magic. Biasanya dipakai dalam acara tertentu, misalnya mantra yang dirapal untuk menolak turunnya hujan atau sebaliknya

    .

  • Karmina ialah salah satu prosa dimana bentuknya lebih pendek dari pantun. Saking pendeknya, biasa juga disebut dengan pantun kilat.
  • Seloka yakni pantun berkait berasal dari Melayu klasik yang berisi pepatah.
  • Gurindam yakni puisi yang berisikan dua bait, yang mana tiap baitnya terdiri dari dua baris kalimat dengan rima yang serupa. Biasanya terkandung pesan tersirat dan amanat.
  • Syair yakni puisi yang tersusun atas empat baris dengan suara akhiran yang serupa. Syair lazimnya menceritakan suatu dongeng dan di dalamnya terkandung amanat yang ingin disampaikan penyairnya.
  • Talibun yakni pantun yang lebih dari empat baris dan mempunyai rima abc-abc.

2. Puisi Baru

Puisi gres ialah puisi yang lebih bebas ketimbang puisi lama, baik dalam jumlah baris, suku kata, maupun rima. Beberapa jenis puisi baru ialah selaku berikut.

  • Balada yaitu sajak sederhana yang mengisahkan wacana dongeng rakyat yang mengharukan. Terkadang disuguhkan dalam bentuk dialog, atau dinyanyikan.
  • Himne (Gita Puja) yakni sejenis nyanyian pujaan yang ditujukan untuk Tuhan, atau Dewa, atau sesuatu yang dianggap penting dan sakral.
  • Ode adalah puisi lirik terdiri dari sanjungan kepada orang yang berjasa dengan nada agung dan tema serius. Umumnya ode ditujukan untuk orang renta, hero dan orang-orang besar.
  • Epigram adalah puisi yang berisi perihal pemikiran dan tuntunan hidup. Epigram memiliki arti unsur pengajaran, nasihat, menenteng ke arah kebenaran untuk dijadikan anutan hidup.
  • Romansa yaitu puisi cerita yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Puisi romansa menimbulkan imbas romantisme.
  • Elegi ialah syair atau nyanyian yang mengandung ratapan dan perumpamaan dukacita, terutama pada insiden akhir hayat.
  • Satire yakni puisi yang menggunakan gaya bahasa berisi sindiran, atau kritik yang disampaikan dalam bentuk ironi, sarkasme, atau parodi.
  • Distikon yakni puisi yang masing-masing bait terdiri dari dua baris (dua seuntai).
  • Terzina yakni puisi yang masing-masing bait berisikan tiga baris (tiga seuntai).
  • Kuatren ialah puisi yang masing-masing bait terdiri dari empat baris (empat seuntai).
  • Kuint yakni puisi yang masing-masing bait terdiri dari lima baris (lima seuntai).
  • Sekstet yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari enam baris (enam seuntai).
  • Septima yakni puisi yang masing-masing bait berisikan tujuh baris (tujuh seuntai).
  • Oktaf/ Stanza ialah puisi yang masing-masing bait terdiri dari delapan baris (delapan seuntai).
  • Soneta adalah puisi yang terdiri dari 14 baris yang dibagi menjadi dua, dimana dua bait pertama masing-masing 4 baris, dan dua bait kedua masing-masing tiga baris. Soneta ialah puisi paling terkenal alasannya terkesan sulit untuk diciptakan. Namun, hal tersebut justru menjadi tantangan tersendiri bagi para penyair.

3. Puisi Kontemporer

Puisi kontemporer yakni jenis puisi yang berusah keluar dari ikatan konvensional. Puisi kontemporer selalu berusaha menyesuaikan dengan kemajuan zaman dan tidak lagi mementingkan irama, gaya bahasa dan lain-lainnya yang terdapat dalam puisi lama maupun baru.

Puisi kekinian mampu diklasifikasikan sebagai berikut:

  • Puisi Mantra, yakni mengambil sifat-sifat dari mantra.
  • Puisi Mbeling, yaitu puisi yang sudah tidak mengikuti hukum lazim dan ketentuan dalam puisi.
  • Puisi Konkret, yakni puisi yang lebih mengutamakan bentuk grafis (paras dan bentuk lainnya) dan tidak sepenuhnya memakai bahasa selaku media.

Cara membuat puisi

  1. Menentukan Tema atau Judul. Dalam menentukan tema, pilihlah tema yang menurut anda menawan dan sesuai dengan kata hati anda. Puisi mampu memakai tema yang bekerjasama dengan alam, persahabatan, sosial, pendidikan atau istilah hati.
  2. Menentukan Kata Kunci. Jika Anda sudah memilih tema dan judul, langkah selanjutnya yakni menentukan keyword akan dikembangkan menjadi kalimat. Misalnya satu kata kunci yang dipakai untuk satu larik, atau satu kata kunci untuk menciptakan satu bait.
  3. Menggunakan Gaya Bahasa. Gaya bahasa akan memperindah puisi itu sendiri. Anda mampu menggunakan aneka macam macam majas semoga pembaca, atau pendengar tidak jenuh membacanya.
  4. Namun, mesti digaris-bawahi jika penempatan diksi, atau gaya bahasa yang tidak tepat akan mengurangi bahkan menghilangkan makna dari isi yang terkandung di dalamnya. Kembangkan Puisi Semenarik Mungkin. Selanjutnya ialah berbagi keyword menjadi kalimat-kalimat indah yang mewakili perasaan Anda. Pilihlah kata yang padat dan sarat makna di dalamnya.

Tiga hal yang berkaitan dengan kata dan larik dalam puisi

  1. Kata adalah satuan rangkaian suara yang ritmis, indah dan merdu.
  2. Makna kata yang mengandung banyak tafsir.
  3. Mengandung imajinasi mendalam tentang hal yang dibicarakan.

Cara Membaca Puisi yang Baik

  1. Ekspresi, mimik tampang dan penjiwaan puisi
  2. Kinesik atau gerakan badan yang tepat dengan puisi yang dibawakan
  3. Artikulasi atau kejelasan dan ketepatan pelafalan kata.
  4. Irama Panjang pendek, tinggi rendah, keras lembutnya bunyi
  5. Rangkuman Materi Pembelajaran Kelas 4 Tema 6 Subtema 1 Pembelajaran 1 Muatan Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

 

Pengertian Siklus Hidup

Siklus hidup atau daur hidup binatang yaitu perubahan bentuk badan hewan yang mengalami pergantian pada setiap tahap pertumbuhan. Dalam siklus hidup atau daur hidup a

da yang mengalami metamorfosis dan ada yang tidak mengalami metamorfosis. Metamorfosis ialah daur hidup hewan yang mengalami perubahan bentuk. Contoh hewan yang tidak mengalami metamorfosis antara lain: sapi, kucing, kelinci, tikus dan juga ayam.

 Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA sebagai pelengkap bahan ajar pada materi buku s Rangkuman Materi Pembelajaran Kelas 4 Tema 6 Subtema 1 Pembelajaran 1 Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA

 

Seperti kita pahami bahwa penyakit demam berdarah (DBD) disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini sangat berbahaya dan dapat berakibat ajal jika terlambat ditangani. Nyamuk Aedes aegypti sungguh menggemari lokasi genangan air yang bersih. Oleh alasannya adalah itu, setiap warga di rumah mesti melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Upaya tersebut antara lain lewat gerakan yang diketahui dengan 3 M yaitu dengan cara: menyedot kawasan penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas yang memiliki peluang menjadi kawasan perkembangbiakan nyamuk DBD.

Selain itu, tentukan untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah Anda yang rentan menjadi lokasi untuk meningkat biak nyamuk. Nyamuk biasanya menyukai tempat yang gelap, oleh karena itu kerjakan penataan ruangan yang terang untuk menyingkir dari bersarangnya nyamuk.

 

Secara lazim metamorfosis dibedakan menjadi 2, yakni metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis sempurna yaitu daur hidup pada binatang yang mengalami tahap pupa atau kepompong. Contoh binatang yang mengalami metamorfosis sempurna, antara lain: lalat, katak, nyamuk dan kupu-kupu.

 

Berikut ini bentuk daur hidup metamorfosis sempurna, antara lain:

  1. lalat : telur –> larva/belatung –> kepompong –> lalat.
  2. nyamuk : telur –> jentik-jentik/tempayak –> pupa –> nyamuk.
  3. kupu – kupu : telur –> ulat –> kepompong –> kupu – kupu.
  4. katak : telur –> berudu –> berudu berkaki –> katak

Metamorfosis tak sempurna ialah metamorfosis yang tidak mengalami tahap pupa atau kepompong. Contoh binatang yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, antara lain: lipas/kecoa, capung, jangkrik, dan belalang. Secara biasa urutan daur hidup tidak sempurna, adalah:

  • telur —> nimfa —> imago (binatang sampaumur).

Sumber daya alam yakni segala sesuatu yang tersedia di alam dan dapat digunakann insan untuk menyanggupi kebutuhan hidupnya.

 

Sumber daya alam menurut asalnya dibedakan menjadi 2 adalah:

  1. sumber daya alam hayati, yaitu sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. Contoh sumber daya hayati antara lain: ikan, susu, telur, daging, sayur, buah, dan kayu.
  2. sumber daya alam non hayati, yaitu sumber daya alam yang bukan berasal dari makhluk hidup. Contohnya: materi tambang, pasir, udara, sinar matahari dan minyak bumi.

Berdasarkan keterbaruannya sumber daya alam dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Sumber daya alam mampu diperbarui.

Adalah sumber daya alam yang tidak akan habis meskipun digunakan secara terus menerus. Yang tergolong sumber daya alam mampu diperbaharui antara lain:

  • tanaman,
  • binatang,
  • air, dan
  • hasil hutan.

2. Sumber daya alam tidak mampu diperbarui.

Adalah sumber daya alam yang hendak habis jikalau dipakai secara terus menerus. Yang tergolong sumber daya alam tidak dapat diperbarui, antara lain:

  • besi,
  • tembaga,
  • nikel,
  • watu bara,
  • minyak tanah
  • dan solar.

Lebih lengkapnya untuk bahan siklus makhluk hidup silakan baca modul dibawah ini:

 

Sumber

salamadian.com

penapengajar.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel